Novel Twilight (New Moon), ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini
terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking
Dawn.
Dalam novel ini
Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita
bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis,
permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.
Sebelum kamu
membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan
dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada orang
tua tetaplah hal yang harus diutamakan.
Ok, Silahkan baca
novel Twilight (New Moon) Bab 87 yang dipersembahkan oleh Admin white novel. Semoga
bisa memberi hiburan, insipirasi dan solusi bagi setiap masalah yang kamu
hadapi.
Baca Novel Twilight – TEKANAN Bab 87
Aku berusaha keras menahan napas, mengunci bibir
rapat-rapat untuk mempertahankan persediaan oksigen terakhir yang masih
tersisa.
Tak mengherankan bila delusiku
menghadirkan Edward di sana. Sudah sepantasnya, mengingat sebentar lagi aku
bakal mati. Aku justru heran menyadari betapa pastinya pengetahuan itu. Aku
akan tenggelam. Aku sedang tenggelam.
"Berenanglah terus!"
Edward memohon dengan panik dalam pikiranku.
Ke mana? Tidak ada apa-apa kecuali kegelapan.
Tidak ada tempat ke mana aku
bisa berenang.
“Hentikan itu!” perintahnya.
“Jangan beraniberani menyerah!”
Air yang dingin membuat lengan
dan kakiku mati rasa. Aku tak lagi merasakan pukulan bertubi-tubi seperti tadi.
Yang kurasakan sekarang hanya pusing, berpusar-pusar tak berdaya di dalam air.
Tapi aku mendengarkan
kata-katanya. Kupaksa kedua lenganku untuk terus menggapai-gapai, kakiku untuk
menendang lebih kuat, meski setiap detik aku dihadapkan pada arah yang baru.
Gawat.
Apa gunanya?
"Berjuang!"
teriaknya.
"Sialan, Bella,
berjuanglah terus."
Kenapa?
Aku tidak ingin berjuang lagi. Dan bukan karena
kepalaku terasa ringan, atau karena kedinginan, atau karena otot-otot lenganku
gagal berfungsi karena kelelahan, yang membuatku merasa cukup senang berada di
tempatku sekarang. Aku nyaris bahagia karena semua akan berakhir.
Ini kematian yang lebih mudah daripada
kematian-kematian lain yang pernah kuhadapi. Kedamaian yang ganjil. Aku sempat
berpikir tentang hal-hal klise, tentang bagaimana kau seharusnya melihat
kembali sekilas perjalanan hidupmu.
Ternyata aku jauh lebih beruntung. Siapa pula yang
ingin melihat pemutaran ulang?
Aku melihat dia, dan aku tidak ingin lagi berjuang.
Begitu jelas, jauh lebih nyata daripada kenangan mana pun. Alam bawah sadarku
menyimpan kenangan akan Edward dalam detail sempurna, menyimpannya untuk momen
terakhir ini.
Aku bisa melihat wajahnya yang sempurna
seolah-olah ia benar-benar di sana; kulitnya yang sedingin es dalam nuansa
warna yang tepat, bentuk bibirnya, garis dagunya, kilatan emas di matanya yang
berapi-api. Wajar saja ia marah, karena aku menyerah.
Rahangnya terkatup rapat dan
cuping hidungnya kembang-kempis oleh amarah.
"Tidak! Bella,
tidak!"
Telingaku dibanjiri air yang membekukan, tapi suaranya
terdengar lebih jelas daripada biasa. Aku mengabaikan kata-katanya dan
berkonsentrasi mendengarkan suaranya.
Untuk apa berjuang jika aku sudah merasa sangat bahagia
dalam keadaanku sekarang ini? Bahkan saat paruparuku seperti dibakar karena
membutuhkan asupan udara dan kakiku kejang karena air yang sedingin es, aku
justru merasa bahagia. Aku sudah lupa bagaimana rasanya kebahagiaan yang
sesungguhnya.
Kebahagiaan. Itu membuat
kematian jadi bisa dihadapi dengan lapang dada.
Arus menang saat itu,
mendorongku dengan kasar membentur sesuatu yang keras, batu yang tak kelihatan
dalam gelap. Benda itu menghantamku dengan keras di bagian dada, membenturku
seperti batang besi, dan udara melesat keluar dari paru-paruku, meledak dalam
bentuk gumpalan gelembung perak tebal.
Batang besi itu seperti
menyeretku, menarikku menjauhi Edward, semakin dalam ke dasar samudra yang
gelap.
Selamat tinggal,
aku cinta padamu, adalah hal terakhir yang kupikirkan.
Penutup Novel Twilight (New Moon) – TEKANAN Bab 87
Gimana Novel twilight (New Moon) – Port TEKANAN Bab
87 ? keren kan ceritanya. Tentunya kamu penasaran apa yang akan terjadi di bab
berikutnya. Jangan khawatir kami telah menyiapkannya. Silahkan baca bab
berikutnya dengan mengklik tombol navigasi bab di bawah ini.
0 comments: