Novel Twilight (New Moon), ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn.
Dalam novel ini
Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita
bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis,
permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.
Sebelum kamu
membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan
dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada orang
tua tetaplah hal yang harus diutamakan.
Ok, Silahkan baca
novel Twilight (New Moon) Bab 80 yang dipersembahkan oleh Admin white novel. Semoga
bisa memberi hiburan, insipirasi dan solusi bagi setiap masalah yang kamu
hadapi.
Baca Novel Twilight – KELUARGA Bab 80
Wajah Jacob berubah serius.
"Dia memang berusaha membalas dendam atas kematian pasangannya—tapi
ternyata pasangannya bukanlah si pengisap darah berambut hitam yang kita bunuh.
Keluarga Cullen membunuh pasangannya tahun lalu, jadi sekarang dia mengincar
Bella."
Itu bukan berita baru bagiku,
tapi tetap saja aku bergidik ngeri mendengarnya. Jared, Embry, dan Emily
menatapku dengan mulut ternganga kaget.
"Dia kan hanya gadis biasa," protes Embry.
"Aku tidak berkata itu masuk akal. Tapi itulah
sebabnya si pengisap darah berusaha menerobos pertahanan kita. Dia berniat
pergi ke Forks." Mereka terus menatapku dengan mulut masih terbuka lebar
selama beberapa saat. Kutundukkan kepalaku.
"Bagus sekali," kata
Jared akhirnya, senyuman mulai bermain di bibirnya.
"Kita punya umpan."
Dengan kecepatan mengagumkan Jacob menyambar pembuka kaleng dari konter dan melemparkannya
ke kepala Jared. Tangan Jared terangkat lebih cepat daripada yang kupikir
mungkin terjadi, dan menangkapnya tepat sebelum alat itu menghantam wajahnya.
"Bella bukan umpan."
"Kau tahu maksudku,"
tukas Jared, tidak merasa malu.
"Jadi kita akan mengubah
pola kita," kata Sam, mengabaikan pertengkaran mereka.
"Kita akan mencoba
meninggalkan beberapa lubang, dan melihat apakah dia akan terperangkap di
dalamnya. Kita harus berpencar, dan aku tidak suka itu. Tapi kalau dia memang
benar-benar mengincar Bella, dia mungkin tidak akan berusaha memanfaatkan
kekuatan kita yang terpecah." “Quil harus segera bergabung dengan
kita," gumam Embry.
“Dengan begitu kita bisa
berpencar dalam jumlah sama besar.”
Semua menunduk. Aku melirik
wajah Jacob, dan ekspresinya tampak tak berdaya, seperti kemarin sore, di depan
rumahnya. Walaupun sekarang mereka kelihatannya sudah bisa menerima takdir
mereka, di sini di dapur yang ceria ini. tak seorang werewolf pun menginginkan nasib yang sama menimpa teman mereka.
"Well,
kita tidak boleh mengandalkan hal ini." kata Sam pelan, kemudian
melanjutkan kataTiraikasih katanya dengan suara biasa.
"Paul, Jared, dan Embry akan bertugas di
perimeter luar sementara Jacob dan aku bertugas di bagian dalam. Kita akan
bersatu lagi setelah berhasil menjebaknya.” Kulihat Emily tidak terlalu suka
mendengar Sam akan berada di kelompok yang lebih kecil.
Kekhawatirannya membuatku
menengadah dan menatap Jacob, ikut khawatir juga. Sam menatap mataku.
“Menurut Jacob, sebaiknya kau
lebih banyak menghabiskan waktu di sini. di La Push. Dia takkan bisa
menemukanmu semudah itu. untuk berjaga-jaga." "Bagaimana dengan
Charlie?” tuntutku.
"March Madness masih
berlangsung," kata
Jacob. "Kurasa Billy dan
Harry bisa mengajak Charlie ke sini bila tidak sedang bekerja."
"Tunggu.” sergah Sam.
mengangkat sebelah tangan. Ia melirik Emily sebentar, lalu melirikku.
"Menurut Jacob itulah yang
terbaik, tapi kau harus memutuskannya sendiri. Sebaiknya kau pertimbangkan
benar-benar risiko kedua pilihan itu dengan sangat serius. Kaulihat sendiri
tadi pagi betapa mudahnya keadaan berubah menjadi berbahaya di sini, betapa
cepatnya situasi menjadi tak terkendali. Jika kau memutuskan untuk tinggal
bersama kami, aku tak bisa menjamin keselamatanmu."
"Aku tidak akan melukainya," gumam Jacob,
menunduk.
“Sam berlagak seolah-olah tidak
mendengar perkataannya. "Kalau ada tempat lain di mana kau merasa
aman..."
Aku menggigit bibir. Ke mana
aku bisa pergi yang tidak akan membahayakan keselamatan orang lain? Aku
bergidik ngeri membayangkan diriku menyeret Renee ke dalam persoalan ini –
menariknya ke tengah lingkaran sasaran tembak yang kukenakan...
"Aku tidak ingin membawa
Victoria ke tempat lain,” bisikku. Sam mengangguk. "Itu benar. Lebih baik
membawanya ke sini, tempat kita bisa menghabisinya."
Aku tersentak. Aku tidak ingin
Jacob ataupun yang lain berusaha menghabisi Victoria. Kulirik wajah Jacob;
ekspresinya tenang, nyaris sama seperti yang kuingat sebelum masalah serigala
ini mengemuka, dan tampak benar-benar tidak peduli bila harus memburu vampir.
"Kau akan berhati-hati,
kan?" tanyaku, menelan ludah dengan suara keras.
Cowok-cowok terpekik karena geli. Semua
menertawakanku—kecuali Emily. Ia menatap mataku, dan tiba-tiba aku bisa melihat
kesimetrisan di balik wajahnya yang cacat. Wajahnya masih cantik, dan terlihat
hidup dengan keprihatinan yang bahkan lebih besar daripada yang kurasakan. Aku
terpaksa membuang muka, sebelum cinta di balik keprihatinan itu bisa membuat
hatiku nyeri lagi.
"Makanan sudah siap,"
serunya kemudian, dan pembicaraan strategis itu langsung berhenti.
Cowok-cowok itu bergegas
mengitari meja—yang tampak kecil dan terancam hancur berantakan oleh ulah
mereka—dan langsung menyikat habis wajan ukuran prasmanan berisi telur yang
diletakkan Emily di tengah mereka dengan kecepatan yang mampu memecahkan rekor.
Emily makan sambil bersandar di
konter seperti aku— menghindari hiruk-pikuk di meja makan—dan mengawasi mereka
dengan sorot sayang. Ekspresinya jelas menyata kan bahwa inilah keluarganya.
Intinya, bukan ini yang kuharapkan
dari sekawanan werewolf.
Aku menghabiskan hari itu di La Piish, kebanyakan di rumah
Billy. Ia meninggalkan pesan di telepon Charlie dan di kantor polisi, dan saat
makan malam, Charta datang membawa dua pizza.
Untung juga ia membawa dua pizza ukuran besar; satu
dihabiskan sendiri oleh Jacob. Kulihat Charlie mengawasi kami dengan sikap
curiga sepanjang malam, terutama Jacob yang banyak berubah. Ia menanyakan
rambutnya; Jacob hanya mengangkat bahu dan menjawab bahwa begini lebih nyaman.
Penutup Novel Twilight (New Moon) – KELUARGA Bab 80
Gimana Novel twilight (New Moon) – Port KELUARGA Bab
80 ? keren kan ceritanya. Tentunya kamu penasaran apa yang akan terjadi di bab
berikutnya. Jangan khawatir kami telah menyiapkannya. Silahkan baca bab
berikutnya dengan mengklik tombol navigasi bab di bawah ini.
0 comments: