Novel Twilight (New Moon), ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn.
Dalam novel ini
Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita
bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis,
permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.
Sebelum kamu
membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan
dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada orang
tua tetaplah hal yang harus diutamakan.
Ok, Silahkan baca
novel Twilight (New Moon) Bab 61 yang dipersembahkan oleh Admin white novel. Semoga
bisa memberi hiburan, insipirasi dan solusi bagi setiap masalah yang kamu
hadapi.
Baca Novel Twilight – SEKTE Bab 61
11. SEKTE
SETIAP kali aku membuka mata dan melihat cahaya
matahari, menyadari aku telah selamat melewati satu malam lagi, merupakan
kejutan bagiku. Setelah pulih dari keterkejutan, jantungku mulai berdetak
kencang dan telapak tanganku berkeringat; aku baru bisa bernapas lega setelah
turun dari tempat tidur dan
memastikan Charlie juga selamat.
Kentara sekah ia
khawatir—melihatku meloncat kaget setiap kah mendengar suara keras, atau
wajahku tiba-tiba memucat tanpa alasan jelas.
Dari pertanyaan-pertanyaan yang
sesekali diajukannya, Charlie sepertinya menyalahkan ketidakhadiran Jacob
sebagai penyebabnya. Ketakutan yang selalu menghantui pikiranku biasanya
mengalihkan perhatianku dari fakta bahwa satu minggu lagi telah berlalu, tapi
Jacob masih belum meneleponku.
Tapi kalau aku bisa
berkonsentasi pada kehidupan normal—kalau hidupku bisa dibilang normal—hal ini
membuatku gelisah.
Aku sangat kehilangan dia.
Rasanya sudah cukup parah
ditinggal sendiri sebelum aku ketakutan setengah mati begini. Sekarang, lebih
dari sebelumnya aku rindu tawa lepasnya yang riang dan cengirannya yang menular
itu.
Aku membutuhkan perasaan aman
dan waras yang bisa kuperoleh dengan nongkrong di garasinya serta tangan
hangatnya menggenggam jari-jariku yang dingin.
Aku separo berharap ia bakal meneleponku hari Senin.
Misalnya ada kemajuan soal Embry, bukankah ia ingin melaporkannya? Aku ingin
memastikan kecemasan terhadap temannyalah yang menyita seluruh waktunya, bukan
karena ia tak mau lagi berteman denganku.
Aku meneleponnya Selasa, tapi
tidak ada yang menjawab. Apakah saluran teleponnya rusak lagi?
Atau Billy sekarang memasang caller ID? Hari Rabu aku menelepon
setiap setengah jam sekali sampai jam sebelas malam, putus asa ingin mendengar
kehangatan suara Jacob.
Hari Kamis aku duduk di dalam
truk di depan rumah—dengan kedua pintu terkunci rapat—kunci truk di tangan,
selama satu jam penuh. Aku berdebat dengan diriku sendiri, berusaha membenarkan
keinginan untuk pergi sebentar ke La Push, tapi tak sanggup melakukannya.
Aku tahu Laurent pasti sudah
kembali ke Victoria sekarang. Kalau aku pergi ke La Push, bisa-bisa aku
menuntun salah seorang dari mereka ke sana. Bagaimana kalau mereka menangkapku
ketika Jake di dekatku? Meski sangat menyakitkan bagiku, aku tahu lebih baik
bagi Jacob bila ia menghindariku. Lebih aman untuknya.
Sudah cukup buruk aku tidak
bisa menemukan jalan untuk mengamankan Charlie. Kemungkinan besar mereka akan
datang mencariku pada malam hari, dan alasan apa yang bisa kuutarakan untuk
membuat Charlie keluar dari rumah? Bisa saja aku menceritakan hal sebenarmu,
capi ini akan membuatnya mengurungku di ruangan tertutup rapat.
Aku rela-rela saja menjalani
semua itu— menerima dengan tangan terbuka, malah—bila itu bisa membuat Charlie
aman. Tapi Victoria tetap akan datang ke rumah Charlie lebih dulu, mencariku.
Mungkin, bila ia menemukan aku di sini, itu sudah cukup baginya. Mungkin ia
akan langsung pergi setelah selesai berurusan denganku.
Jadi aku tidak bisa lari.
Kalaupun bisa, mau pergi ke mana? Ke Renee? Aku bergidik membayangkan diriku
membawa bayangan mematikan itu ke dunia ibuku yang aman dan bermandikan
matahari.
Aku tidak akan pernah
membahayakan nyawanya seperti itu. Kekhawatiran itu meninggalkan lubang besar
di perutku. Tak lama lagi aku akan punya dua lubang yang sama persis.
Malam itu Charlie kembali
berbuat baik dan meneleponkan Harry untukku, mencari tahu apakah keluarga Black
sedang ke luar kota. Harry melaporkan bahwa Billy menghadiri rapat dewan Rabu
malam kemarin, dan tidak menyebut-nyebut bakal pergi ke mana pun.
Charlie mewanti-wantiku untuk
tidak mengganggu mereka—Jacob pasti akan menelepon kalau sudah punya waktu.
Jumat siang, saat mengendarai truk sepulang sekolah, pikiran itu
sekonyong-konyong menghantamku.
Aku tidak sedang memerhatikan
jalan yang sudah sangat kukenal, membiarkan suara mesin menumpulkan otak dan
membungkam kekhawatiranku, saat alam bawah sadarku menyampaikan keputusan yang
selama ini pasti disimpulkan dalam pikiranku tanpa aku sendiri mengetahuinya.
Begitu hal tersebut terpikirkan olehku, aku merasa
diriku benar-benar tolol karena tidak sejak
dulu teringat hal itu. M' mang
sih, aku sedang banyak pikiran—vampir yang terobsesi ingin membalas dendam,
serigala mutan raksasa, lubang yang masih basah di pusat dada—tapi setelah aku
menjajarkan semua bukti yang ada, sungguh memalukan bahwa kesimpulan ini begitu
jelas. Jacob sengaja menghindariku. Kata Charlie, ia tampak aneh, kesal...
jawaban-jawaban Billy yang samar dan tidak membantu.
Astaga, aku tahu persis apa
yang terjadi pada Jacob.
Pasti gara-gara Sam Uley. Bahkan mimpi burukku pun
berusaha memberi tahuku. Sam berhasil mendapatkan Jacob.
Apa pun yang terjadi pada cowok-cowok lain di
reservasi telah terjadi juga pada temanku dan mereka mencurinya dariku. Ia
diisap masuk ke sekte Sam. Bukan karena Jacob tak mau lagi berteman denganku,
aku menyadari dengan perasaan terharu yang tiba-tiba menyerbu.
Kubiarkan trukku berhenti dengan mesin menyala di
depan rumahku. Apa yang sebaiknya kulakukan? Aku menimbang-nimbang bahaya dari
setiap pilihan yang akan kuambil. Kalau aku pergi mencari Jacob, bisa-bisa aku
menuntun Victoria atau Laurent ke rumahnya.
Kalau aku tidak pergi menemuinya, Sam akan menariknya
lebih dalam lagi ke gengnya yang mengerikan itu. Mungkin akan terlambat kalau
aku tidak segera bertindak.
Penutup Novel Twilight (New Moon) – SEKTE Bab 61
Gimana Novel twilight (New Moon) – Port SEKTE Bab
61 ? keren kan ceritanya. Tentunya kamu penasaran apa yang akan terjadi di bab
berikutnya. Jangan khawatir kami telah menyiapkannya. Silahkan baca bab
berikutnya dengan mengklik tombol navigasi bab di bawah ini.