Thursday, March 3, 2022

Bab 54 Novel Twilight (NEW MOON) – PADANG RUMPUT - Baca Di Sini

Novel Twilight (New Moon), ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn.

Dalam novel ini Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis, permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.

Sebelum kamu membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada orang tua tetaplah hal yang harus diutamakan.

Ok, Silahkan baca novel Twilight (New Moon) Bab 54 yang dipersembahkan oleh Admin white novel. Semoga bisa memberi hiburan, insipirasi dan solusi bagi setiap masalah yang kamu hadapi.

Baca Novel Twilight – PADANG RUMPUT Bab 54

10. PADANG RUMPUT

JACOB tidak menelepon.

Pertama kalinya aku menelepon, Billy yang mengangkat dan mengatakan Jacob masih tidur. Aku berusaha mengorek keterangan, memastikan Billy sudah membawanya ke dokter.

Menurut Billy sudah, tapi entah mengapa, untuk alasan yang aku sendiri tak tahu, aku kok tidak begitu percaya padanya. Aku menelepon lagi, beberapa kali sehari, selama dua hari berikutnya, tapi tak ada yang mengangkat.

Sabtunya kuputuskan untuk menemui Jacob, masa bodoh dengan undangan. Tapi rumah merah kecil itu kosong. Aku jadi takut—sesakit itukah Jacob sampai harus dirawat di rumah sakit? Aku mampir ke rumah sakit dalam perjalanan pulang, tapi menurut perawat jaga di meja depan, baik Jacob maupun Billy tidak datang ke rumah sakit.

Kuminta Charlie menelepon Harry Clearwater begitu ia sampai di rumah dan kantor. Aku menunggu, waswas, sementara Charlie mengobrol dengan teman lamanya; obrolan mereka sepertinya sangat lama tanpa sekali pun menyebut-nyebut nama Jacob. Kedengarannya Harry-lah yang baru saja pulang.

dari rumah sakit... menjalani tes jantung. Kening Charlie berkerut, tapi Harry bercanda dengannya, menceritakan yang luculucu, sampai Charlie tertawa lagi. Barulah kemudian Charlie bertanya tentang Jacob, dan sekarang ia tak lagi banyak bicara sehingga aku tak bisa mengikuti percakapan, karena ia hanya mengucapkan hmmm dan yeah berulang-ulang.

Aku mengetuk-ngetukkan jari ke konter di samping Charlie, sampai ia memegang tanganku untuk menghentikannya.

Novel Twilight (NEW MOON)


Akhirnya Charlie menutup telepon dan berpaling padaku.

"Kata Harry, saluran teleponnya bermasalah, jadi itulah sebabnya teleponmu tidak nyambung. Billy membawa Jake ke dokter di reservasi, dan kelihatannya dia sakit mono. Dia ke capekan, dan kata Billy, dia tidak boleh ditengok," lapor Charlie.

"Tidak boleh ditengok?" tanyaku tak percaya. Charlie mengangkat sebelah alis.

"Sekarang kau jangan ikut campur, Bells. Billy tahu apa yang terbaik untuk Jake. Sebentar lagi juga dia sembuh dan bisa ke sini lagi. Bersabarlah."

Aku tidak memaksa. Charlie terlalu khawatir memikirkan Harry. Jelas itu lebih penting—tidak tepat mengganggu pikirannya dengan hal-hal sepele. Jadi aku naik ke lantai atas dan menyalakan komputer. Aku menemukan situs kedokteran dan mengetikkan kata "mononukleosis" ke kolom pencarian.

Yang kutahu tentang mono hanyalah bahwa seseorang bisa tertular penyakit itu dari berciuman, sesuatu yang jelas tak mungkin terjadi pada Jake. Aku membaca gejala-gejalanya dengan cepat—kalau demam memang ia mengalaminya, tapi bagaimana dengan gejala yang lain? Tidak ada radang tenggorokkan parah, tidak ada kelelahan, tidak ada pusing kepala, setidaknya tidak sebelum ia pulang dari bioskop: ia bahkan sempat berkata dirinya "sehat walafiat”. Benarkah penyakitnya muncul secepat itu? Berdasarkan artikel itu, sepertinya yang harus muncul lebih dulu adalah radang tenggorokannya.

Kupandang layar komputer dan bertanya-tanya dalam hati mengapa, tepatnya, aku melakukan hal ini. Mengapa aku merasa sangat... sangat curiga,

seperti tidak percaya pada cerita Billy? Untuk apa Billy berbohong pada Harry? Aku saja yang konyol, mungkin. Aku hanya khawatir, dan jujur saja. aku takut tidak diperbolehkan bertemu Jacob—itu membuatku gelisah.

Aku menyimak keterangan lain dalam artikel itu, menggali lebih banyak informasi. Aku berhenti begitu sampai pada bagian yang menjelaskan penyakit mono bisa bertahan lebih dari sebulan. Sebulan? Mulutku ternganga.

Tapi Billy tak mungkin menerapkan aturan tidak boleh dijenguk sampai selama itu. Tentu saja tidak. Jake bisa gila kalau disuruh berbaring terus di tempat tidur tanpa seorang pun bisa diajak bicara.

Apa sebenarnya yang ditakutkan Billy? Menurut artikel itu, pengidap mono harus menghindari aktivitas fisik, tapi tidak ada penjelasan tentang aturan tidak boleh dijenguk. Penyakit itu kan tidak terlalu menular.

Kuputuskan untuk memberi Billy waktu satu minggu sebelum mulai mengorek-ngorek lagi. Satu Minggu sudah cukup lama.

Ternyata satu minggu itu lama sekali. Hari Rabu aku yakin tidak bakal mampu bertahan hidup sampai Sabtu.

Ketika memutuskan untuk tidak mengganggu Billy dan Jacob selama seminggu, aku sebenarnya tak yakin Jacob bakal menuruti aturan Billy. Setiap hari sesampainya di rumah dari sekolah,

aku berlari ke pesawat telepon untuk mengecek pesan-pesan. Tidak pernah ada pesan untukku. Aku melanggar janjiku sendiri dengan mencoba meneleponnya tiga kali, tapi saluran teleponnya masih rusak.

Aku terlalu sering tinggal di rumah, dan terlalu sering sendirian. Tanpa Jacob, juga adrenalin dan kegiatan yang bisa mengalihkan pikiran, semua yang selama ini kutekan mulai menghantuiku lagi. Mimpi-mimpi itu mulai menyerangku lagi. Aku tidak lagi bisa melihat bagian akhirnya datang.

Yang ada hanya kehampaan yang mengerikan— terkadang di hutan, terkadang di lautan pakis kosong tempat rumah putih itu tak lagi ada. Sesekali ada Sam Uley di sana, di hutan, mengawasiku lagi. Aku tidak memedulikan dia— tidak ada kenyamanan yang kurasakan dengan kehadirannya, aku malah merasa semakin sendirian.

Walhasil, aku selalu terbangun setelah menjerit ketakutan, setiap malam. Lubang di dadaku kini semakin parah. Kusangka aku sudah bisa mengendalikannya, tapi aku mendapati diriku meringkuk, setiap hari, sambil mencengkeram pinggang dan megap-megap kehabisan udara.

Aku tak mampu menghadapi kesendirian dengan baik.

Aku lega tak terkira di pagi hari waktu terbangun—setelah menjerit, tentu saja—dan teringat sekarang hari Sabtu. Berarti hari ini aku bisa menelepon Jacob. Dan kalau saluran telepon masih tetap belum berfungsi, aku akan ke La Push.

Bagaimanapun caranya, pokoknya hari ini harus lebih baik daripada seminggu terakhir yang sepi ini.

Aku menghubungi nomor telepon Jacob, lalu menunggu tanpa berharap apa-apa. Jadi aku kaget waktu Billy mengangkat telepon pada dering kedua.

Penutup Novel Twilight (New Moon)PADANG RUMPUT Bab 54

Gimana Novel twilight (New Moon) – Port PADANG RUMPUT Bab 54 ? keren kan ceritanya. Tentunya kamu penasaran apa yang akan terjadi di bab berikutnya. Jangan khawatir kami telah menyiapkannya. Silahkan baca bab berikutnya dengan mengklik tombol navigasi bab di bawah ini.

Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: