Tuesday, March 15, 2022

Bab 107 Novel Twilight (NEW MOON) – BERPACU - Baca Di Sini

Novel Twilight (New Moon), ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn.

Dalam novel ini Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis, permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.

Sebelum kamu membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada orang tua tetaplah hal yang harus diutamakan.

Ok, Silahkan baca novel Twilight (New Moon) Bab 107 yang dipersembahkan oleh Admin white novel. Semoga bisa memberi hiburan, insipirasi dan solusi bagi setiap masalah yang kamu hadapi.

Baca Novel Twilight – BERPACU Bab 107

"Pertanyaan yang lebih penting," Alice mengoreksi,

"apakah aku tidak bisa mencuri mobil lain yang bisa berlari lebih cepat, dan jawabannya tidak. Aku beruntung."

“Aku yakin akan sangat menenteramkan kalau jalan-jalan diblokir.”

Alice tertawa keras. "Percayalah padaku, Bella. Kalaupun ada pemblokiran jalan, itu terjadi di belakang kita." Diinjaknya pedal gas dalam-dalam, seolah ingin membuktikan kata-katanya.

Mungkin seharusnya aku melihat-lihat pemandangan di luar jendela, ke kota Florence

kemudian Tuscan yang kulewati dengan sangat cepat hingga pemandangan terlihat kabur. Ini perjalanan pertamaku ke mana pun, dan mungkin juga yang terakhir. Tapi cara Alice menyetir membuatku ngeri, meskipun aku tahu aku bisa memercayainya di balik kemudi.

Dan aku terlalu tersiksa oleh perasaan gelisah hingga tak ingin melihat perbukitan atau kota-kota berpagar tembok yang tampak bagaikan kastil di kejauhan.

"Ada lagi yang kaulihat?"

"Ada sesuatu yang terjadi," gumam Alice.

"Semacam festival. Jalan-jalan dipenuhi orang dan bendera-bendera merah. Sekarang tanggal berapa?”

Aku tidak yakin. "Tanggal sembilan belas, mungkin?'

"Well, ironis sekali. Ini hari Santo Marcus."

"Berarti apa?"

Alice berdecak kesal.

"Kota itu menyelenggarakan perayaan setiap tahun. Menurut legenda, seorang misionaris Katolik, Pastor Marcus-Marcus dari Volturi, begitulah – berhasil mengenyahkan semua vampir dari Voltetra 1500 tahun yang lalu. Konon, sang pastor menjadi martir di Rumania, dalam upayanya menghilangkan wabah. Tentu saja itu hanya omong kosong – vampir itu tidak pernah meninggalkan kota. Tapi dari sanalah hal-hal takhayul seperti salib dan bawang putih berasal. Pastor Marcus sukses menggunakannya. Dan vampir tak pernah mengganggu Volterra, jadi pasti mujarab.” Alice sinis.

Novel Twilight (NEW MOON)


"Itu lantas menjadi semacam perayaan di kota, dan penghargaan bagi kepolisian – bagaimanapun, Volterra kota yang luar biasa aman. Polisilah yang mendapat nama.” Sadarlah aku apa yang dimaksud Alice dengan ironis.

"Mereka pasti tidak senang kalau Edward mengacaukan semuanya justru Pada Hari Santo Marcus, kan?"

Alice menggeleng, ekspresinya muram. Tidak.

Mereka akan bertindak sangat cepat. Aku membuang muka, berjuang melawan kegelisahan yang membuat gigiku ingin menggigit bibir bawahku. Sekarang bukan saat yang tepat untuk berdarah.

Mengerikan, bagaimana matahari tampak sangat tinggi di langit yang biru pucat.

“Dia masih berencana menunggu sampai tengah hari?" tanyaku.

“Ya. Dia memutuskan untuk menunggu. Dan mereka menunggunya."

"Katakan padaku apa yang harus kulakukan." Mata Alice tetap tertuju ke jalan yang berliku— jarum spidometer menyentuh angka paling kanan pada piringan.

"Kau tidak perlu melakukan apa-apa. Dia hanya harus melihatmu sebelum beranjak ke tempat terang. Dan dia harus melihatmu sebelum melihatku."

"Bagaimana caranya?” Mobil merah kecil tampak seperti ngebut dalam posisi mundur saat Alice melesat menyalipnya.

“Aku akan mengantarmu sedekat mungkin ke sana, kemudian kau harus berlari ke arah yang kutunjukkan.” Aku mengangguk.

"Usahakan agar tidak tersandung" Alice menambahkan. “Tidak ada waktu untuk gegat otak hari ini."

Aku mengerang. Itu sangat khas aku— mengacaukan semuanya, menghancurkan dunia, hanya gara-gara kikuk sesaat.

Matahari terus menanjak di langit sementara Alice berpacu menduluinya. Cahayanya sangat terik, dan itu membuatku panik. Jangan-jangan Edward nanti merasa tak perlu menunggu sampai tengah hari.

"Itu," kata Alice tiba-tiba, menuding kota kastil di puncak bukit terdekat.

Aku menatapnya, merasakan untuk pertama kalinya secercah ketakutan baru. Setiap menit sejak kemarin pagi—rasanya seperti sudah seminggu yang lalu—saat Alice mengucapkan namanya di kaki tangga, hanya ada satu ketakutan. Meski begitu, sekarang, saat aku menatap tembok-tembok bata merah kuno serta menara-menara yang menjulang di puncak bukit terjal, aku merasakan ketakutan lain yang lebih egois merayapi hatiku.

Menurutku kota itu sangat cantik. Namun kota itu benar-benar membuatku sangat ketakutan. "Volterra," kata Alice dengan suara datar dan dingin.

Penutup Novel Twilight (New Moon)BERPACU Bab 107

Gimana Novel twilight (New Moon) – Port BERPACU Bab 107 ? keren kan ceritanya. Tentunya kamu penasaran apa yang akan terjadi di bab berikutnya. Jangan khawatir kami telah menyiapkannya. Silahkan baca bab berikutnya dengan mengklik tombol navigasi bab di bawah ini.

Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: