Wednesday, February 2, 2022

Bab 98 Novel Twilight – PERBURUAN - Baca Di Sini

Novel Twilight, ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn.

Dalam novel ini Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis, permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.

Sebelum kamu membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada orang tua tetaplah hal yang harus diutamakan.

Ok, Silahkan baca novel Twilight Bab 98 yang dipersembahkan oleh Admin white novel. Semoga bisa memberi hiburan, insipirasi dan solusi bagi setiap masalah yang kamu hadapi.

Baca Novel Twilight – PERBURUAN Bab 98

"Lalu bagaimana dengan si pemburu ini? Dia melihat bagaimana sikapmu malam ini. Dia akan berpikir kau bersamaku di mana pun kau berada."

Emmett melihat ke arahku, terlihat terkejut lagi.

"Edward, dengarkan dia," desaknya.

"Kupikir dia benar."

"Ya, dia memang benar," Alice menimpali.

"Aku tak bisa melakukannya." Suara Edward dingin.

"Emmett juga harus tinggal," aku melanjutkan.

"Dia jelas menaruh perhatian pada Emmert.”

Novel Twilight


"Apa?" Emmert berbalik padaku.

"Kau akan menjadi lawan yang sebanding baginya kalau kau tinggal," timpal Alice.

Edward menatap Alice tak percaya. "Menurutmu, aku harus membiarkan Bella pergi sendirian?"

"Tentu saja tidak," sahut Alice.

"Jasper dan aku akan membawanya."

“Aku tak bisa melakukannya," Edward mengulangi katakatanya, tapi kali ini terselip nada menyerah di baliknya.

Akal sehatnya mulai bekerja.

Aku mencoba membujuk. "Tetaplah di sini selama seminggu—" aku melihat ekspresinya lewat kaca spion dan meralat kata-kataku "—beberapa hari. Biarkan Charlie melihat kau tidak menculikku, dan buat perburuan si James ini berantakan.

Pastikan dia benar-benar kehilangan jejakku. Lalu datanglah dan temui aku. Tentu saja ambil rute memutar, kemudian Jasper dan Alice bisa pulang." Aku bisa melihat Edward mempertimbangkan ideku. “Menemuimu di mana?"

"Phoenix." Tentu saja.

“Tidak. Dia akan mendengar bahwa itulah tempat yang akan kautuju," katanya tidak sabar.

"Dan kau akan membuatnya kelihatan seperti jebakan tentunya. Dia akan tahu kita sengaja membiarkannya mendengar pembicaraan kita. Dia takkan pernah percaya aku sebenarnya akan pergi ke tempat yang kukatakan." "Dia licik," Emmett tergelak.

"Dan kalau itu tidak berhasil?"

"Beberapa juta orang tinggal di Phoenix," aku memberitahunya.

"Tidak terlalu sulit mendapatkan buku telepon."

"Aku takkan pulang."

"Oh?" tanyanya, nada suaranya berbahaya.

"Aku cukup dewasa untuk punya tempat tinggal sendiri."

"Edward, kami akan menemaninya," Alice mengingatkan.

"Apa yang akan kalian lakukan di Phoenix?' ia bertanya pada Alice.

"Tetap di dalam ruangan."

"Aku sepertinya menyukainya." Emmett sedang memikirkan tentang menghabisi James, tak diragukan lagi.

"Diam, Emmett."

“Dengar, kalau kita mencoba membunuhnya sementara Bella masih di sini, kemungkinan besar akan ada yang terluka—dia akan terluka, atau kau karena mencoba melindunginya. Nah, kalau kita menyerang saat dia sendirian...” ia tidak menyelesaikan kalimatnya, senyumnya mengembang perlahan. Aku benar. Sekarang Jeep melaju pelan saat kami memasuki kota.

Meskipun ucapanku terdengar berani, bisa kurasakan bulu kudukku meremang. Aku memikirkan Charlie, sendirian di rumah, dan mencoba untuk berani.

"Bella.” Suara Edward terdengar sangat lembut.

Alice dan Emmert memandang ke luar jendela. "Kalau kau membiarkan sesuatu terjadi padamu—apa pun—aku akan menuntut tanggung jawab darimu. Kau mengerti?" "Ya," sahutku, menelan ludah.

Ia berpaling kepada Alice. "Apakah Jasper bisa menanganinya?"

"Percayalah padanya, Edward. Dia telah bekerja dengan sangat, sangat baik, dalam segala hal."

"Bisakah kau menanganinya?" ia bertanya.

Dan si kecil Alice yang anggun menarik bibirnya lalu meringis mengerikan sambil menggeram parau. Aku langsung meringkuk ketakutan.

Edward tersenyum padanya.

"Tapi simpan opinimu untuk dirimu sendiri," gumamnya tiba-tiba.

Penutup Novel Twilight – PERBURUAN Bab 98

Gimana Novel twilight – Port PERBURUAN Bab 98 ? keren kan ceritanya. Tentunya kamu penasaran apa yang akan terjadi di bab berikutnya. Jangan khawatir kami telah menyiapkannya. Silahkan baca bab berikutnya dengan mengklik tombol navigasi bab di bawah ini.

Selanjutnya
Sebelumnya

0 comments: