Novel Twilight (New Moon), ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn.
Dalam novel ini
Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita
bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis,
permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.
Sebelum kamu
membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan
dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada orang
tua tetaplah hal yang harus diutamakan.
Ok, Silahkan baca
novel Twilight (New Moon) Bab 30 yang dipersembahkan oleh Admin white novel. Semoga
bisa memberi hiburan, insipirasi dan solusi bagi setiap masalah yang kamu
hadapi.
Baca Novel Twilight – CURANG Bab 30
5. CURANG
"BELLA, bagaimana kalau
kau pulang saja," Mike menyarankan, matanya terfokus ke satu sisi, tidak
benar-benar menatapku. Aku bertanya-tanya berapa lama hal itu sudah
berlangsung, tanpa aku menyadarinya.
Sore ini tak banyak pengunjung di Newtons. Saat itu hanya ada dua pengunjung, backpacker sejati kalau menilik dari obrolannya. Mike menghabiskan satu jam terakhir menjelaskan kelebihan dan kekurangan dua merek ransel lightweight pada mereka. Tapi mereka menghentikan dulu pembicaraan serius tentang harga, dan malah asyik saling membual soal kisah-kisah petualangan hiking terbaru mereka di hutan. Mike memanfaatkan kesempatan itu untuk meninggalkan mereka sebentar.
"Aku tidak keberatan tetap
di sini," kataku.
Aku masih belum bisa
menenggelamkan diri kembali ke cangkang mati rasa yang melindungiku, jadi
segala sesuatu tampak begitu dekat dan nyaring hari ini, seakan-akan aku telah
membuka kapas yang selama ini menyumbat telingaku. Kucoba untuk mengabaikan
tawa para hiker itu, tapi tidak
berhasil.
"Sudah kubilang,"
kata cowok gempal berjenggot oranye yang tidak cocok dengan rambutnya yang
cokelat gelap.
"Aku sudah pernah melihat
beruang grizzly dari jarak sangat dekat waktu di Yellowstone, tapi itu masih
belum apa-apa dibandingkan binatang yang satu ini." Rambutnya lengket,
dan bajunya kelihatan seperti
sudah dipakai berhari-hari. Benar-benar baru turun gunung.
"Tidak mungkin. Beruang
hitam tidak mungkin bisa sebesar itu. Beruang grizzly yang kaulihat itu mungkin
bayi beruang." Cowok kedua tinggi langsing, wajahnya gosong terbakar
matahari dan berkerut-kerut karena kelewat sering di udara terbuka, membentuk
lapisan kulit kering yang mengesankan.
"Serius, Bella, begitu kedua orang ini selesai,
aku akan menutup toko," gumam Mike.
"Yah, jika kau memang ingin aku pergi..."
aku mengangkat bahu.
"Dalam posisi merangkak,
hewan itu lebih tinggi daripada kau," si cowok berjenggot ngotot sementara
aku mengemasi barang-barangku.
"Besar sekali dan hitam
pekat. Aku akan melaporkannya pada pengawas hutan di sini. Orang-orang harus
diperingatkan—aku tidak melihatnya di gunung lho— tapi hanya beberapa kilometer
dari ujung jalan setapak." Si wajah kasar tertawa dan memutar bola
matanya.
“Biar kutebak—kau melihatnya
dalam perjalanan turun, kan? Kau belum makan makanan sungguhan atau tidur di
tanah selama seminggu, bukan?"
"Hei, eh, namamu Mike,
kan?" seru si cowok berjenggot, menoleh pada kami.
"Sampai keremu
Senin," gumamku
“Ya, Sir," jawab Mike.
berpaling pada mereka.
"Katakan, pernahkah ada
peringatan di sini baru-baru ini—tentang beruang hitam?”
"Tidak, Sir. Tapi ada
baiknya untuk selalu menjaga jarak dan menyimpan makanan Anda dengan benar.
Anda sudah pernah melihat kaleng antiberuang kami yang baru? Beratnya tidak
sampai satu kilo...”
Pintu menggeser terbuka dan aku keluar menerobos hujan
Aku meringkuk di dalam jaketku dan berlari ke mobil. Hujan menderas
memukulmukul penutup kepalaku dengan suara luar biasa keras, tapi sebentar saja
raungan mesin mengalahkan suara lainnya.
Aku tidak ingin pulang ke rumah
Charlie yang kosong. Semalam sangat menyiksa, dan aku tak ingin mengulangi lagi
adegan penyiksaan itu. Bahkan setelah kepedihan hatiku mereda sehingga aku bisa
tidur, penyiksaan itu ternyata belum berakhir. Seperti yang kukatakan pada
Jessica setelah nonton film, tak diragukan lagi aku pasti akan bermimpi buruk.
Sekarang setiap malam aku memang selalu bermimpi buruk.
Mimpiku selalu sama, karena selalu mimpi buruk yang sama. Kau pasti mengira aku
akan bosan setelah sekian bulan berlalu, menjadi imun terhadapnya.
Tapi mimpi itu tak pernah gagal membuatku ngeri, dan
baru berakhir saat aku menjerit terbangun. Charlie tak pernah datang lagi untuk
menengok dan mencari tahu apa yang terjadi, untuk memastikan tidak ada penyusup
yang mencekikku atau semacamnya—ia sekarang sudah terbiasa. Mimpi burukku
mungkin bahkan tidak menakutkan bagi orang lain.
Tidak ada yang tahutahu melompat dari persembunyian dan
berteriak, "Buuu!" Tidak ada zombie, tidak ada hantu, tidak ada
psikopat. Hanya pepohonan berlumut membentang sejauh mata memandang, begitu
sunyi sehingga kesunyian itu menekan gendang telingaku. Suasana gelap, seperti
senja di hari berawan, hanya ada seberkas cahaya tertinggal untuk melihat bahwa
tidak ada yang bisa dilihat. Aku bergegas menembus keremangan tanpa jalan
setapak, selalu mencari, mencari, mencari, makin lama makin panik sementara
waktu terus berjalan, berusaha bergerak lebih cepat, meski kecepatan
membuat langkahku kikuk... Kemudian aku akan sampai pada
satu titik dalam mimpiku—dan aku bisa merasakannya datang sekarang, tapi
rasanya aku tak pernah bisa menggugah diriku untuk bangun sebelum saat itu tiba—saat
aku tidak bisa mengingat apa yang sebenarnya kucari.
Waktu aku sadar tidak ada apa-apa yang bisa dicari, dan
tidak ada apa-apa yang bisa ditemukan. Bahwa tak pernah ada apa-apa kecuali
hutan sepi yang kosong, dan tidak akan pernah ada apa-apa lagi untukku... tidak
ada apa-apa kecuali kehampaan... Biasanya saat itulah teriakanku dimulai.
Aku tidak memerhatikan ke mana aku mengendarai trukku—hanya
berjalan tak tentu arah, menyusuri jalan tikus yang kosong dan basah karena aku
sengaja menghindari jalan-jalan menuju rumahku—karena aku memang tak tahu mau
pergi ke mana.
Penutup Novel Twilight (New Moon) – CURANG Bab 30
Gimana Novel twilight (New Moon) – Port CURANG Bab
30 ? keren kan ceritanya. Tentunya kamu penasaran apa yang akan terjadi di bab
berikutnya. Jangan khawatir kami telah menyiapkannya. Silahkan baca bab
berikutnya dengan mengklik tombol navigasi bab di bawah ini.
0 comments: