Novel Twilight, ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn.
Dalam novel ini
Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita
bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis,
permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.
Sebelum kamu
membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan
dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada
orang tua tetaplah hal yang harus diutamakan.
Ok, Silahkan baca
novel Twilight Bab 110 yang dipersembahkan oleh Admin white novel. Semoga
bisa memberi hiburan, insipirasi dan solusi bagi setiap masalah yang kamu
hadapi.
Baca Novel Twilight – TELEPON Bab 110
Aku mengesampingkan ketakutanku sebisa mungkin.
Keputusanku sudah bulat.
Tak ada gunanya membuangbuang waktu meratapi hasil
akhirnya. Aku harus berpikir dengan baik, karena Alice dan Jasper menungguku,
dan menghindari mereka adalah sangat penting sekaligus sangat mustahil.
Tiba-tiba aku bersyukur Jasper sedang keluar.
Seandainya ia berada di sini dan merasakan kesedihanku selama lima menit
terakhir ini, bagaimana aku bisa mencegah mereka agar tidak curiga? Aku kembali
menelan ketakutan dan kekhawatiranku, mencoba mengenyahkannya.
Aku tidak boleh takut sekarang. Aku tak tahu kapan
Jasper akan kembali.
Aku berkonsentrasi pada rencana melarikan diri. Aku
harus berharap pengenalanku akan kondisi bandara bakal membantuku. Entah
bagaimana, aku harus bisa menjauhkan Alice...
Aku tahu Alice berada di ruangan lain menungguku,
pena saran. Tapi aku harus membereskan satu hal lagi sendirian sebelum Jasper
kembali.
Aku harus menerima kenyataan bahwa aku takkan bertemu
Edward lagi, takkan ada pertemuan terakhir sebelum aku ke ruangan cermin.
Aku akan menyakitinya, dan aku tak bisa mengucapkan
selamat tinggal. Kubiarkan gelombang penyiksaan menyapu diriku sebentar.
Kemudian aku mengesampingkannya juga, dan pergi menemui Alice.
Satu-satunya ekspresi yang bisa kuperlihatkan adalah
muram. Aku melihatnya waswas, dan aku tidak menunggunya bertanya. Aku hanya
punya satu skenario dan sekarang aku takkan bisa berimprovisasi.
"Ibuku khawatir, dia ingin pulang. Tapi tenang
saja, aku berhasil meyakinkannya untuk tetap di sana." Suaraku lemas.
"Kami akan memastikan dia baik-baik saja. Bella,
jangan khawatir."
Aku berpaling; aku tak bisa membiarkannya melihat
wajahku.
Mataku tertuju pada lembaran kosong memo hotel di
meja. Perlahan-lahan aku menghampirinya, sebuah rencana mulai tersusun di
benakku. Di sana juga ada amplop.
Bagus.
"Alice," kataku pelan, tanpa berbalik,
menjaga suaraku tetap tenang.
"Kalau aku menulis surat untuk ibuku, maukah kau
memberikannya padanya? Maksudku, meninggalkan suratnya di rumahnya?"
"Tentu saja. Bella." Suaranya terdengar
hati-hati. Ia bisa melihat kegelisahanku.
Aku harus lebih bisa menguasai emosiku.
Aku masuk lagi ke kamar, dan berlutut di sebelah meja
kecil di sisi tempat tidur untuk menulis surat.
"Edward," tulisku. Tanganku gemetaran,
tulisanku nyaris tak terbaca.
Aku mencintaimu. Aku sangat menyesal. Ia menyandera
ibuku, dan aku harus berusaha. Aku tahu ini mungkin tak berhasil. Ku teramat
menyesal.
Jangan marah pada Alice dan Jasper. Kalau aku bisa
kabur dari pengawasan mereka, itu namanya mukjizat. Sampaikan rasa terima
kasihku pada mereka. Terutama pada Alice, kumohon.
Dan kumohon dengan sangat jangan mengejarnya. Kurasa,
itulah yang ia inginkan. Aku takkan tahan bila ada yang harus menderita karena
aku, apalagi kau. Kumohon, hanya ini yang bisa kuminta darimu saat ini. Demi
aku.
Aku mencintaimu. Maafkan aku.
Bella. Kulipat surat itu dengan'hati-hati, dan
memasukkannya
ke amplop. Akhirnya Edward toh akan menemukannya
juga. Aku hanya berharap ia mengerti, dan mau mendengarku sekali ini saja.
Kemudian dengan hati-hati kututup hatiku.
Penutup Novel Twilight – TELEPON Bab 110
Gimana Novel twilight – Port TELEPON Bab 110 ? keren kan ceritanya. Tentunya kamu
penasaran apa yang akan terjadi di bab berikutnya. Jangan khawatir kami telah
menyiapkannya. Silahkan baca bab berikutnya dengan mengklik tombol navigasi bab di bawah ini.
0 comments: