Novel Twilight, ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn.
Dalam novel ini
Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita
bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis,
permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.
Sebelum kamu
membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan
dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada
orang tua tetaplah hal yang harus diutamakan.
Ok, Silahkan baca
novel Twilight Bab 102 yang dipersembahkan oleh Admin white novel. Semoga
bisa memberi hiburan, insipirasi dan solusi bagi setiap masalah yang kamu
hadapi.
Baca Novel Twilight – PERPISAHAN Bab 102
Sepertinya segala sesuatu di bawah telah beres saat
kami pergi tadi. Edward dan Emmett sudah siap berangkat, Emmett menyampirkan
ransel yang kelihatan berat di bahunya. Carlisle menyerahkan sesuatu yang kecil
kepada Esme. Ia berbalik dan menyerahkan benda yang sama kepada Alice— Ponsel
mungil berwarna perak.
“Esme dan Rosalie akan membawa trukmu, Bella."
ia memberitahu saat melewatiku.
Aku mengangguk, melirik cemas ke arah Rosalie. Ia
sedang menatap geram ke arah Carlisle.
"Alice. Jasper—kalian bawa Mercedes-nya. Warna
gelapnya akan berguna bagi kalian ketika berada di Selatan." Mereka juga
mengangguk.
"Kami naik Jeep." Aku terkejut mengetahui
Carlisle berniat pergi bersama Edward.
Tiba-tiba aku menyadari, dengan ngeri, bahwa mereka
akan ikut meramaikan perburuan.
"Alice," Carlisle bertanya, "apakah
mereka akan memakan umpannya?"
Semua memerhatikan Alice ketika ia memejamkan mata
dan bergeming.
Akhirnya matanya membuka.
"James akan memburumu. Si wanita akan mengikuti
truk. Kita seharusnya bisa pergi setelah itu." Suaranya yakin.
"Ayo kita pergi." Carlisle berjalan menuju
dapur. Tapi Edward serta-merta telah berdiri di sisiku. Ia menangkapku dalam
genggamannya yang kuat, memelukku erat-erat. Ia sepertinya tidak menyadari
keluarganya memerhatikan saat ia meraih wajahku dan mendekatkannya ke wajahnya,
mengangkat tubuhku dari lantai.
Dalam waktu sekejap bibirnya yang dingin dan keras
mencium bibirku. Kemudian semuanya selesai. Ia menurunkanku kembali ke lantai,
masih memegangi wajahku, matanya yang indah membara menatapku.
Sorot matanya berubah hampa, mematikan, ketika ia
berpaling dariku. Dan mereka pun pergi.
Kami berdiri di sana, yang lain memalingkan pandangan
dariku saat air mata mulai menetes tanpa suara di wajahku. Keheningan terus
berlanjut, kemudian ponsel Esme bergetar. Ia langsung mendengarkan.
"Sekarang" katanya.
Rosalie berjalan sambil mengentakkan kaki menuju pintu
depan tanpa melihat lagi ke arahku, tapi Esme menyentuh pipiku ketika
melewatiku.
“Jaga dirimu." Bisikannya menggema di belakang mereka
saat mereka menyelinap keluar. Aku mendengar suara trukku menderu, lalu lenyap.
Jasper dan Alice menunggu. Ponsel Alice sepertinya
sudah menempel di telinganya sebelum sempat bergetar.
"Edward bilang si wanita membuntuti Esme. Aku
akan ambil mobil." Ia lenyap ke dalam kegelapan seperti ketika Edward
pergi.
Jasper dan aku berpandang-pandangan. Ia berdiri agak
jauh di pintu masuk... berhati-hati.
"Kau salah, kau tahu itu," katanya pelan.
"Apa?" aku terkesiap.
"Aku bisa merasakan apa yang kaurasakan
sekarang— dan kau memang layak."
"Tidak," gumamku. "Kalau terjadi
sesuatu pada mereka, pengorbanan mereka bakal sia-sia."
“Kau keliru," ia mengulanginya, tersenyum ramah
padaku.
Aku tak mendengar apa-apa, tapi kemudian Alice
melangkah melalui pintu depan dan menghampiriku dengan tangan terentang.
"Bolehkah?" tanyanya.
“Kau yang pertama meminta izin." Aku tersenyum pahit.
Tangannya yang ramping mengangkatku semudah yang dilakukan
Emmett, memelukku dengan sikap melindungi, kemudian kami terbang melewati
pintu, meninggalkan cahaya terang di belakang kami.
Penutup Novel Twilight – PERPISAHAN Bab 102
Gimana Novel twilight – Port PERPISAHAN Bab 102 ? keren kan ceritanya. Tentunya kamu penasaran apa
yang akan terjadi di bab berikutnya. Jangan khawatir kami telah menyiapkannya.
Silahkan baca bab berikutnya dengan mengklik tombol navigasi bab di bawah ini.
0 comments: