Novel Twilight, ditulis oleh Stepheni Meyer. Novel ini ini terdiri dari 5 seri yaitu Twilight, Newmoon, Midnight sun, Eclipse dan Breaking Dawn.
Dalam novel ini
Stepheni Meyer berhasil mengobrak abrik emosi pembaca dengan latar cerita
bangsa manusia, serigala dan vampir. Anda akan menemukan adegan romantis,
permusuhan, perang dan konspirasi dalam novel ini.
Sebelum kamu
membaca terlalu jauh, Admin kembali mengingatkan bahwa membaca novel jangan
dijadikan sebagai kegiatan utama. Ibadah, kerja, belajar dan berbakti kepada
orang tua tetaplah hal yang harus diutamakan.
Ok, Silahkan baca
novel Twilight Bab 33 yang dipersembahkan oleh
Admin white novel. Semoga bisa memberi hiburan, insipirasi dan
solusi bagi setiap masalah yang kamu hadapi.
Baca Novel Twilight – Mimpi Buruk Bab 33
Tentu saja perlu waktu yang sangat lama. Ketika hasil
pencariannya muncul, ada banyak pilihan yang harus dibaca— semuanya mulai dari
film dan acara televisi hingga permainan sandiwara, grup metal underground, dan
perusahaan kosmetik gotik.
Lalu aku menemukan situs yang tepat—Vampir A-Z. Aku
tak sabar menunggu situs itu hingga ter-download sempurna, sambil cepat-cepat
menutup iklan-iklan yang bermunculan di layar. Akhirnya selesai—latar belakang
putih sederhana dengan tulisan hitam, kelihatannya seperti situs pendidikan.
Dua kutipan di halaman depan situs itu menyambutku.
Di
Seantero dunia hantu dan setan yang luas dan gelap, tak ada figur yang begitu
mengerikan, tak ada figur yang begitu dibenci dan menyeramkan, namun memiliki
daya tarik yang begitu mencengkam, seperti sang vampir, yang bukan hantu
ataupun setan, namun memilih kekuatan gelap dan kualitas yang
mengerikan serta misterius.—Pdt. Montague Summers Jika di dunia ini ada
keterangan yang benar-benar telah terbukti, keterangan itu adalah mengenai
vampir.
Semuanya
lengkap:
laporan resmi, surat tersumpah dari orang-orang terkenal,
ahli
bedah, para imam, hakim; pembuktian hukum adalah yang
paling
lengkap. Dan dengan semua itu, siapakah di luar sana yang percaya
vampir?—Rousseau
Selain itu situs tersebut berisi daftar seluruh mitos
vampir yang ada di seluruh dunia, tersusun secara alfabetik. Pertama-tama aku
memilih Danag, vampir Filipina yang menanam taro—sejenis tumbuhan berbuah
kentang—di kepulauan itu dahulu kala.
Menurut mitos itu, Danag bekerja sama dengan manusia selama
bertahun-tahun, tapi pada suatu hari kerja sama itu berakhir ketika jari seorang
wanita terluka dan satu Danag mengisap habis darah yang mengalir dari lukanya.
Aku membaca uraiannya dengan saksama, mencari apa saja yang
tidak asing bagiku, apalagi masuk akal. Sepertinya seluruh mitos tentang vampir
ini berpusat pada wanita cantik sebagai yang jahat dan anak-anak sebagai
korban; mereka juga sepertinya merupakan gagasan yang diciptakan untuk
menjelaskan mortalitas tingkat tinggi kepada anakanak,
dan memberi alasan bagi para pria untuk berselingkuh.
Kebanyakan cerita itu melibatkan roh-roh tanpa raga dan peringatan tentang
pemakaman yang tidak layak.
banyak yang kedengarannya seperti film-film yang
kutonton, dan hanya sedikit sekali, seperti Estrie dari Yahudi dan Upier dari
Polandia, yang bahkan terobsesi soal meminum darah.
Hanya tiga catatan yang menarik perhatianku:
Varacolaci dari Rumania, sosok tak bisa mati sangat kuat yang bisa tampil
sebagai manusia rupawan berkulit pucat, Nelapsi dari Slovakia, makhluk
ekstrakuat dan cepat hingga bisa membantai seluruh desa hanya sejam setelah
tengah malam, dan satunya lagi Stregom benefici. Mengenai yang terakhir ini,
hanya ada satu kalimat pendek.
Stregmi
benefici: vampir Italia, konon memihak kebaikan, dan
musuh
abadi semua vampir jahat.
Rasanya lega ada satu catatan kecil, satu-satunya mitos
di antara ratusan lainnya yang mengungkapkan keberadaan vampir yang baik.
Meski begitu, secara keseluruhan hanya sedikit yang
mirip dengan cerita Jacob atau pengamatanku sendiri. Aku telah membuat katalog
kecil dalam benakku ketika membaca dan membandingkannya dengan masing-masing
mitos.
Kecepatan, kekuatan, keindahan, kulit pucat, warna
mata yang berganti-ganti; lalu kriteria yang diberikan Jacob: peminum darah,
musuh werewolf, berkulit dingin, dan abadi. Sedikit sekali mitos yang cocok
bahkan dengan salah satu kriteria.
Lalu masalah lainnya, satu yang kuingat dari sedikit
film horor yang pernah kutonton dan didukung apa yang baru saja kubaca—vampir
tidak bisa keluar di siang hari, matahari menjadikan mereka abu. Mereka tidur
di dalam peti seharian, dan hanya keluar di malam hari.
Merasa jengkel, kumatikan komputer langsung dari
tombol utama, tanpa melalui tahapan semestinya. Di balik kekesalanku, aku
merasa malu. Semua ini benar-benar konyol. Aku duduk di kamar, mencari
keterangan tentang vampir. Kenapa sih aku ini? Kuputuskan sebagian besar
kesalahannya ada pada Forks—dan seluruh Semenanjung Olympic yang selalu hujan.
Aku harus keluar dan rumah, tapi semua tempat yang
ingin kukunjungi berjarak tempuh tiga hari perjalanan. Meski begitu aku tetap
mengenakan sepatu botku, tak tahu akan ke mana, lalu turun. Kukenakan mantel
hujanku tanpa memeriksa cuaca lebih dulu dan menghambur ke luar. Langit
mendung, tapi belum hujan.
Kutinggalkan trukku dan berjalan kaki ke timur,
menyeberangi pekarangan Charlie menuju hutan terlarang. Dalam waktu singkat
rumah dan jalanan di belakangku sudah tidak tampak. Satusatunya
suara yang terdengar adalah bunyi cipratan air yang
diciptakan langkah-langkah kakiku dan jeritan burung jay yang tiba-tiba.
Ada jalan kecil yang membimbingku melintasi hutan ini, kalau tidak, aku takkan mengambil risiko berjalan sendirian seperti ini. Aku paling payah kalau soal arah; di lingkungan yang lebih bersahabat saja aku bisa tersesat.
Jalan setapak itu semakin dalam memasuki hutan, menurut dugaanku
menuju ke timur. Jalan ini mengitari pepohonan cemara, mapel, dan yew. Aku
hanya tahu samar-samar nama pepohonan di sekitarku, itu pun karena dulu Charlie
pernah mengajakku jalan-jalan dengan mobil patrolinya sambil menunjukkan
pepohonan itu dan memberitahu namanya padaku.
Banyak yang tidak kuketahui, dan yang lainnya aku tidak
yakin karena tertutup pohon-pohon parasit hijau. Aku terus mengikuti jalan
setapak itu sejauh kemarahanku kepada diri sendiri mendorongku maju. Ketika
amarahku memudar, aku memperlambat langkah.
Beberapa tetes air jatuh dari dedaunan di atasku, tapi aku
tak yakin apakah hujan mulai turun, atau itu hanya tetesan hujan kemarin yang
tersisa di ranting-ranting pohon, menjulang tinggi di atasku, perlahan-lahan
menetes jatuh jauh ke pangkuan bumi. Pohon yang baru tumbang itu— aku tahu
masih baru karena seluruhnya tertutup lumut— bersandar di batang pohon lainnya,
membentuk kursi kecil dengan pelindung di atasnya, jaraknya hanya beberapa
meter dari jalan setapak. Aku melangkahi belukar dan duduk hati-hati.
Penutup Novel Twilight – Mimpi
Buruk Bab 33
Gimana Novel twilight – Mimpi Buruk Bab 33 ? keren kan ceritanya.
Tentunya kamu penasaran apa yang akan terjadi di bab berikutnya. Jangan
khawatir kami telah menyiapkannya. Silahkan baca bab berikutnya dengan mengklik
tombol nvaigasi bab di bawah ini.